Beberapa pekan yang lalu, ibukota melahirkan banyak event musik berinisialkan “JAKARTA” pada titelnya, seperti Jakarta Rock Parade, Jakarta Deathfest. Serta tidak ketinggalan acara yang diselenggarakan L.A. Light Concert bersama promotor kawakan Java Musikindo, yaitu Jakarta Jam! (JJ). Berlangsung selama 2 hari (31 Juli & 1 Agustus) di Tennis Indoor Senayan, Jakarta. Festival musik yang tergolong akbar (dan juga mahal) ini menghadirkan 2 band mancanegara plus 1 band lokal setiap harinya dalam satu panggung. Jenis musik setiap band pun berbeda-beda, jadi pengunjung bisa memilih acara sesuai selera. Di hari pertama JJ terdapat Simple Plan, New Found Glory, Andra And The Back Bone. Sedangkan hari keduanya dilanjutkan oleh ONEREPUBLIC, LOST PROPHETS, MELANIE. Untung saya mendapat kesempatan liputan di hari pertama, tentunya karena sesuai selera. Hehe. Selain itu, (mengutip pernyataan big boss Java Adrie Soebono dari salah satu majalah “gratisan”) brand JAKARTA JAM! akan dipatenkan sebagai event musik tahunan Indonesia yang bertaraf & berkelas internasional layaknya BIG DAY OUT (Australia) atau SINGFEST (Singapore Music Festival). Maka, tak heran bila semua headliners di JJ juga tampil di SINGFEST yang digelar pada 2 & 3 Agustus kemudian. Termasuk pemenang Grammy Alicia Keys yang konsernya di Jakarta berbenturan dengan hari pertama JJ.
Setiba saya di gerbang lokasi, terlihat pelataran Tennis Indoor juga dibangun “panggung terbuka” ditemani stand-stand dagangan. Namun pemandangan itu semua tak lebih cuma intermezzo pengunjung. Maka, saya pun langsung memasuki ruang Tennis Indoor yang didalamnya ribuan penonton sudah padat berjejal. Di panggung pun kru NEW FOUND GLORY (NFG) sedang bersiap-siap check sound. Oya, sebelumnya panggung dibuka (lebih dulu) dari penampilan Andra And The Back Bone, yang tidak sempat saya saksikan. Lagipula kalau dinilai secara musikal, Andra dkk sama sekali ngga representatif sebagai opening dua band punk dunia itu. Tapi bila dipandang dari strategi pasar, tentu bahasanya akan berbeda.
Jeritan histeris penonton semakin memekik saat Jordan Pundik (vokal), Chad Gilbert (lead gitar), Steve Klein (ritem guitar), Ian Grushka (bass), & Cyrus Bolooki (drums) menunjukkan diri di atas panggung. Tanpa basa-basi, mereka kompak menyulutkan adrenalin crowds dengan “Understatement” dan suasana meledak…! “Everybodies jump!…” Singalong pun bergema menyertai bait-bait liriknya. NFG sendiri sampai terkagum dengan antusias penonton dan tak henti-hentinya memuji; “you’re awesome!” Selain memboyong lagu-lagu andalan, NFG juga banyak mengcover lagu dari artis-artis lain (tentunya dengan versi punk rock ala NFG), seperti GOO GOO DOLLS (“Iris”), SIXPENCE NONE The RICHER (“Kiss Me”), dll. Yang mana lagu-lagu tersebut juga tertampung dalam album NFG yang berisi khusus cover-songs, From the Screen to Your Stereo part II (Drive Thru, 2007). Sebenarnya, saya pribadi kurang mengikuti perkembangan NFG. Maka sekitar 15 lagu setlist-nya, tidak banyak yang saya ingat kecuali “My Friends Over You” yang dihempaskan di akhir panggung. Buat penggemar setia NFG, maafkanlah saya bila tidak banyak membahas band asal Florida ini. Namun kami bawakan kabar gembira, kalau band yang terbentuk sejak 1997 itu akan merilis album (penuh) ketujuhnya beberapa bulan lagi. Setelah itu, mereka juga berencana tur ke Australia dan (kalau sempat) mereka akan tampil kembali di Indonesia pada Januari 2009. Jadi, saat pasukan Chad Gilbert cs. konser kedua kalinya di Indonesia, fans NFG sudah bisa bersingalong bersama hit-hit terbarunya. Pendiri band Chad Gilbert juga sedikit menyinggung, kalau konser NFG di Indonesia selanjutnya berharap tiketnya tidak semahal tiket JJ, yang berbandrol Rp 650.000,- (festival) & Rp 550.000,- (tribun) untuk satu hari acara. Yup! Sebagai band yang baik, harusnya jangan memikirkan penjualan album saja, tapi juga peduli bagaimana fans dapat berkumpul di setiap live show-nya tanpa harus membongkar celengan babi hahaha…
Selesai performance NFG jam 9 malam, acara break selama 30 menit. Tidak sedikit penonton berbondong keluar untuk refreshing serta menyiapkan enerji buat menyaksikan show band selanjutnya. Tapi, entah siapa band yang lebih diprioritaskan pengunjung, saya tidak dapat memprediksi. Saya sendiri tetap berhasrat ingin menyaksikan band pop punk “manis” SIMPLE PLAN (SP), walau sebelumnya mereka pernah manggung di Jakarta 3 tahun lalu. Ternyata, giliran SP bersiap-siap, histeria penonton tak kalah hebatnya seperti menantikan band sebelumnya. Apalagi crowds barisan depan (yang lebih digandrungi cewe-cewe ABG) menjerit-jerit bak kesurupan saat melihat 5 cowok tampan dari Pierre Bouvier (vokal utama), Jeff Stinco (lead gitar), Sébastien Lefebvre (ritem gitar, vokal), David Desrosiers (bass, vokal), & Chuck Comeau (drums). Pesta pun dimulai bersama lagu “Generation”. Lagu yang bernuansa mars tersebut adalah salah satu track dari album terbaru SP (self-titled) yang dirilis Febuari kemarin. Beberapa materi lain dari album barunya juga memilki unsur sampling yang cukup kuat, diantaranya yang mereka bawakan: “Take my Hand”, “When I’m Gone”, “The End”, “Your Love is a Lie”, “Time to Say Goodbye”. Bahkan lagu “Save You” sendiri baru pertama kali mereka mainkan di panggung JJ kemarin. Selain mempromosikan lagu-lagu baru, tentu SP juga melantunkan hit-hit dari album sebelumnya Still Not Getting Any… (2004) & No Pads, No Helmets…Just Balls (2002), seperti: “Shut up!”, “Jump”, “Thank You”, “Addicted”, “I’d Do Anything”, “Worst Day Ever”, dll. Namun selama panggung SP berlangsung, suasana crowds tidak seliar pertunjukan NFG yang sampai membuat lingkaran mosh. Secara getoh, cewek-cewek ABG manis tadi mau pada moshing?!…
Mungkin bagi “mereka”, menonton SP tak rupanya seperti menyaksikan boy band. Bedanya, semua personil SP memainkan alat musik. Apalagi SP juga memiliki tembang-tembang berirama pop manis, semacam: “Welcome to my Life”, “Untitled (How Could This Happen to Me)”. Termasuk lagu “Perfect” yang sering ditempatkan di akhir show-nya. Songlist SP di Jakarta juga mengalami hal yang sama. Hanya di awal lagu, vokalis berpipi merah itu memainkan solo gitar akustik. Dan penonton pun berdendang sepenuh hati sambil menyalakan api atau lampu handphone, membuat isi gedung Tennis Indoor jadi mirip sarang kunang-kunang hahaha… Saat memasuki bagian bridge, lagu “Perfect” baru dimainkan seluruh personil hingga selesai. Dari tampilan kedua band bule di atas, akhir pertunjukkan sama sekali tidak ditambah dengan encore. Meski penonton juga sempat ngemis “we want more…we want more…” hehehe… Kalau saya pribadi tadinya berharap, di akhir show konser, SIMPLE PLAN dan NEW FOUND GLORY melakukan kolaborasi. Pastinya impresi show JJ malam itu tambah terlihat spekta. Apalagi genre kedua band tersebut cukup klop. Sayang, hal itu sama sekali tidak terjadi. Yahh, tapi ini khan cuma inisiatif saya aja, yang belum tentu juga kepikiran sama bandnya, hahaha… - Hardy
* Foto-foto oleh Hardy